Selasa, 10 April 2012

METODE PENELITIAN PENGERTIAN PENELITIAN Penelitian memiliki empat sebab yang melatarbelakangi manusia melakukan penelitian yaitu pertama, karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas, dibandungkan dengab lingkungannya yang begitu luas. Kedua, manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau curousity dimana manusia selalu bertanya dan membutuhkan jawaban yang yang lebih mendalam, lebih rinci, dan lebih komprehensif. Ketiga, manusia didalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulityan batik didalam dirinya, keluarga, masyarakat sekitarnya serta dilingkungan kerjanya. Masalah, tantangan dan kesulitan tersebut membutuhkan penjelasan, pemecahan, penyelesaian. Keempat, manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya, dan selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna dan lebih memberikan kemudahan. Secara umum penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental, atau noneksperimental, interktif, atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Metode penelitian dapat disebut juga “metodologi penelitian” (sebenarnya kurang tepat tetapi banyak digunakan), dalam makna yang lebih luas berarti “desain” atau rancangan penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisis data berkenaan dengan focus masalah tertentu. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. McMillan mengutip pendapat Wallberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, Yaitu: 1. mengidentifikasi masalah penelitian 2. melakukan studi empiris 3. melakukan repliksi atau pengulangan 4. menyatukan (sintesis) dan mereviu 5. menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana PENELITIAN KUALITATIF Penelitian kualitatif yaitu penelitian atau inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksionisme simbolik, perspektif ke dalam, etnometedologi, fenomenologis, studi kasus, interpretative, ekologis, dan deskriptif. Penelitian kualitatif (qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman soial (a shared social experience) yang terintrepetasikan oleh individu-individu. Para peneliti kualitatif percaya bahwa kenyataan merupakan suatu konstruksi sosial, bahwa individu-individu atau kelompok-kelompok memperoleh dan memberi makan terhadap kesatuan-kesatuan tertentu apakah peristiwa-peristiwa orang-orang, proses-proses atau objek-objek. Orang membuat konstruksi tersebut untuk memahaminya dan menyusunnya kembali sebagai sudut pandang. Persepsi dan sistem kepercayaan. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena –fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memebrikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya. Menurut BOGDAN dan TAYLOR penelitian kualitaif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini di arahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Sedangkan menurut KIRK dan MILLER penelitian kualitaif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Menurut DAVID WILLIAMS penelitian kuantitatif adalah pengumpuln data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. DENZIN dan LINCOLN menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakuka dengan jalan melibatkanberbagai metode yang ada. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat intraktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik pelengkap seperti foto-foto, rekaman dll. Strategi penelitian bersifat fleksibel, menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan data yang valid. FUNGSI DAN PEMANFAATAN PENELITIAN KUALITATIF
 1. Penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan : Pada penelitian awal dimana subjek penelitiantidak            didefinisikan secara baik dan kurang dipahami.
 2. pada upaya pemahan penelitian perilaku dan penelitian motivasional.
 3. untuk penelitian konsultatif 4. memahami isu-isu rumit sesuatu proses
 5. memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang.
 6. untuk memahami isu-isu yang sensitive.
 7. untuk keperluan evaluasi.
 8. untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui peneliti kuantitatif.
 9. digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang subjek penelitian.
 10. digunakan untuk lebih dapat memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui. A. Karakteristik penelitian kualitatif • kajian naturalistic: melihat situasi nyat yang berubah secara alamiah, terbuka, tidak ada rekayasa pengontrolan variable.
 • analisa induktif : mengungkap data khusus, detail, untuk menemukan katagori, dimensi, hubungan penting dan asli dengan pertanyaan terbuka.
 • Holistic : Totalitas fenomena dipahami sebagai system yang kompleks, keterkaitan menyeliuruh tak dipotong padahal terpisah, sebab-akibat.
 • Data kualitataif : Deskripsi rinci-dalam, persespsi-pengalaman orang.
 • Hubungan dan persepsi pribadi : Hubungan akrab peneliti-informan, persepsi pengalaman pribadi peneliti penting untuk pemahaman fenomen-fenomena.
 • Orientasi keunikan : Tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam konteks social-historis, analisis silang khusus, hubungan waktu-tempat.
• Empati netral : Subjektif murni, tidak dibuat-buat.
B.Pendekatan penelitian kualitatif o Menekankan hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian.
o Menekankan definisi dalam konteks atau perkembangan penelitian.
o Menekankan deskripsif naratif. o Menekankan pada asumsi bahwa keajegan inferensi cukup kuat.
o Pengukuran validitas melalui cek slang dari sumber informasi.
o Menekankan informan ekspert untuk mendapatkan sempel perposif.
o Menekankan rangkuman naratif dalam hasil penelitian.
o Menekankan deskripsi holistic dari fenomena –fenomena yang kompleks.
 C. Tujuan –tujuan penelitian Kualitatif: 1. Deskriptif eksploratori Menguji fenomena baru atau fenomena yang baru sedikit diketahui, menemukan tema-tema yang bermakna menurut partisipan, mengembangkan konsep, model, atau hipotesis lebih detail, yang berguna bagi penelitian lebih lanjut.
2. Deskripsi eksplanatori Menggambarkan dan menjelaskan pola-pola yang terkait dengan fenomena, mengidentifikiasi hubungan-hubungan yang mempengaruhi fenomena.
3. Emansipatori Menciptakan kesempatan dan kemauan untuk berinisiatif dalam kegiatan social. Desain penelitian kualitatif Penelitian kualitatif menggunakan desain penalitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilh dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya. Penelitian kualitatif menuntut perencanaan yang matang untuk menentukan tempat, partisipan dan memulai pengumpulan data. Rencana ini bersifat emergent atau berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan dalam temuan dilapangan. Penelitian kualitatif melakukan penelitian dalam sekala kecil, kelompok yang memiliki kekhususan keunggulan, inofasi, atau bisa juga bermasalah. Kelompok yang diteliti adalah sekelmpok yang memiiki kelainan atau perbedaan dengan kelompok besarnya. PENELITIAN KUANTITATIF Penelitian kuantitatif bermaksud membuat deskripsi objektif tentang fenomena terbatas dan mementukan apakah fenomena dapat dikontrol melalui beberapa interpensi. Kuantitatif bertujuan menjelaskan, meramalkan dan mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik. Dari aspek asumsi kuantitatif berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmu social adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teori yang di tes atau dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena, deduktif, bebas-nilai (objektif), terfokus dan berorentasi tujuan. Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistic, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode kuantitaif yang bersifat noneksperimental yaitu: metode deskriptif, survey ekspos fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan. Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti sementara penelitin kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti. Penelitian kuantitatif menggunakan instrument-instrumen formal, standar an bersifat mengukur. Penelitia kuantitatif melakuka pengamatan, interview, mencatat hasil pengamatan dan interaksi bersama partisipan. Peran peneliti bervariasi mulai dari yang tradisional hubungan yang netral dengan responden sampai dengan partisipasi aktif sesuai dengan pendekataan yang digunakan. Peneliti menekan pentingnuya pengumpulan data menggunakan orang yang terampil dan telah disiapkan secara sempurna, dari pada menggunakan instrument tunggal. Penelitian kuantitatif memandang peneliti lepas dari situasi yang diteliti. Penelitian kuantitatif juga bertolak dari pandangan filsafat yang berbeda tentang kenyataan, memiliki asumsi dan pendekataan yang berbeda pula dalam mengkaji kenyataan. Penelitian kuantitatif menekankan kaidah-kaidah penelitian eksperimental, walaupun untuk penelitian yang non eksperimental kaidah-kaidah tersebut mendapatkan beberapa penyesuaian. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif • Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variable-variabel bebas, tapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. • Penelitian Survei Survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topic atau isu-isu tertentu ada tiga karakteristik survey: 1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, penegtahuan dari populasi. 2) informasi dkukumplkan melalui pengajuan (umumnya tertulis walaupaun bisa juga lisan) dari suatu populasi, 3) informasi diperoleh dari sampel, bukan populasi. Tujuan utama dari survey adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari popuolasi. Pada dasrnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaimana anggota dari suatu populasi tersebar dalam satu atau lebih variable. (seperti usia, agama, etnis, jenis kelamin) • Penelitian ekspos fakto Penelitian ekspos fakto meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi bperlakuan (dirancang) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Pendekatan penelitian kuantitatif • Menekankan hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya. • Menekankan definisi operasional. • Data diubah menjadi skor numeric. • Menekankan pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari instrument. • Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistic. • Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sample representative. • Menekankan prosedur penelitian yang baku. • Menekankan rangkuman statistic dalam hasil penelitian. PERBEDAAN DAN SISTEM PENERAPANNYA o Konsep yang berhubungan dengan pendekatan Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya. o Dasar Teori Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsir berdasarkan pada budaya yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang sedang diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari penelitian-penelitian antropologi , etnologi, serta aliran fenomenologi dan aliran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu social lainnya mengadopsi sebagai sarana penelitiannya. Lain halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata. o Tujuan Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”. Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. o Desain Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan terbuka. Lain halnya dengan desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Contoh desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang mencakup diantaranya one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon four group design dll.nya. o Data Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan. Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif / angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variable-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal, ordinal, interval dan ratio. o Sampel Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih sample merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sample teoritis dan tidak representatif. Sedang pada pendekatan kuantitatif, jumlah sample besar, karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin sample besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sample yang besar, maka stratafikasi sample diperlukan . Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam melakukan penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sample yang sedang diteliti. Ciri lain ialah penentuan jenis variable yang akan diteliti, contoh, penentuan variable yang mana yang ditentukan sebagai variable bebas, variable tergantung, varaibel moderat, variable antara, dan varaibel kontrol. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap variable pengganggu. o Teknik Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan kan menggunakan teknik observasi atau dengan melakukan observasi terlibat langsung, seperti yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat langsung dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang digunakan ialah interview tertutup. Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam melakukan interview, biasanya diberlakukan interview terstruktur untuk mendapatkan seperangkat data yang dibutuhkan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan. o Hubungan dengan yang diteliti Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sample itu manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan obyek penelitian. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan ini seperti hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat objektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya berjangka waktu pendek. Analisa Data Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru, contoh dari model analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi, analisa komponensial, analisa tema kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded theory research). Analisa dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik, seperti korelasi, uji t, analisa varian dan covarian, analisa faktor, regresi linear dll.nya. LANDASAN & KERANGKA BERPIKIR ILMIAH Ketika saya menulis, maka hakikatnya untuk Anda baca, dan ketika Anda baca, maka hakikatnya Anda mendorong saya untuk menulis. demikianlah hidup!!!! ia selalu membentangkan dualisme yang tidak akan terbelah dan terpisah. Pada kesempatan ini saya mencoba membagi pengetahuan saya tentang tema di bawah ini, semoga apa yang saya tuliskan tidak jauh dari sempurna walaupun secara pribadi tidak seideal dengan pengetahuan yang coba saya paparkan. Dengan segala kekurangan penulis yang mencoba memaparkan kekurangan pula tentunya,,, “tapi akankah anda menolak kebenaran walau itu keluarnya dari lubang hitam???” Mungkin ada perbedaan saya dengan anda, tapi jangan perbedaan dijadikan alasan untuk menolak suatu pengetahuan karena didunia ini mana ada yang sama, walaupun itu secara logika formal mengatakan bahwa sesuatu hanya akan sama dengan dirinya sendiri pada waktu yang bersamaan, tapi bagi saya mana ada waktu yang berhenti??? Jadi bagi saya logika ini tidak berlaku bagi saya karna tidak menjawab hukum alam materi. Tapi mungkin Anda punya penjelasan tersendiri saya menantikan pendapat Anda..... LANDASAN & KERANGKA BERPIKIR ILMIAH Saya ingin menguraikan pengetahuan ini secara kata per kata.... Kata landasan, kerangka, berpikir, dan ilmiah Dalam kamus bahasa indonesia Landasan berarti alas, bantalan, Tapi yang jelas sebagai landasan seharusnya sesuatu yang kuat yang membentuk pola. Kerangka dapat diartikan sebagai sesuatu yang saling menopang dan tidak ada yang saling kontradiktif. Sedangkan berpikir menurut saya proses kerja akal atau proses gerak akal. Gerak yang dimaksudkan disini perpindahan dari titik yang satu ke titik yang lain. Jika landasan itu sudah kuat maka tentunya apapun yang diletakkan diatasnya tidak akan roboh landasannya selama tidak melebihi kekuatan landasan. Oleh karenanya seseorang yang ingin kuat landasan berpikirnya seharusnya memiliki landasan berpikir pula... Jadi gerak akal yang dimaksudkan adalah perpindahan pengetahuan ke pengetahuan yang lain. Tapi yang saya paparkan masih sangat mendasar karna tentunya ada pertanyaan yang akan membentuk tema sebagai landasan.

0 komentar :

Posting Komentar